Formulasi Krim Antijerawat dari Minyak Cengkeh (Oleum caryophylli) dan Uji Efektivitasnya Terhadap Propionibacterium acne

Abstrak

ANGRIANI SAHADA, Formulation of anti acne Cream of Clove oil (Oleum caryophilly). This research aims to formulated acne creams that have optimal physical stability and effective test of clove oil (Oleum caryophylli) (ssupevised by Faisal Attamimi and Mirawati).

Has done research formulation of anti acne cream of clove oil (Oleum caryophilly).This research, aimed to determine the formula that has the optimal phisical stability and effective.

Anti acne cream formulated by varying concentrations of clove oil (Oleum caryophilly) with concentration 0,75%, 1% and 3% by beaker glass method.

Stability evaluation includes , envelope organoleptic, the power spread, determination pH, type emulsion, the size of the dispersed drops, criming volume, viscosity measurementand, the yield value determination. Test has conducted before and after stress condition on temperature 5 C and 35 C for 10 cycles. Then cream that has done formulation doing effectivity tested to Propionibacterium acne with agar diffusion method to see inhibitory zone.

The result on testing the stability of observation of organoleptic showed no change color and smell, before and after the condition forced of the three a formula. Then with a viscosity measurement showed that formula I, II and III of the statistical results produce nonsignifikan changes after preserved in the condition imposed.

The all formula is I,II and III formula show can inhibitory  Propionibacterium acne and the bigger inhibitory zone on showed at formula III with 3% concentration of clove oil.

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

MInyak cengkeh adalah ekstrak tanaman, mengandung eugenol, ketika diuji pada beberapa jenis bakteri memiliki sifat antibakteri dan memperlihatkan penghambatan pada L. monocytogenes, Camplycobacter jejuni, S.enteridis, E.coli dan S.aureus (Beuchat,2000; casey et al.,2003; Smith-Palmer et al.,1998).

Dalam penelitian sebelumnya oleh S.Luangnarumitchais dan W.Tiyanboonchai (2007) menunjukkan bahwa aktivitas antibakteri dari minyak cengkeh (Syzigium aromaticum (L)) teradap Propionibacterium acne dengan nilai KHM sebesar 0,25% dengan zona hambat 20 mm.

Jerawat merupakan kelainan kulit atau kondisi abnormal kulit akibat gangguan berlebihan produksi kelenjar minyak (sebaceous gland) yang menyebabkan penyumbatan saluran folikel rambut dan pori-pori kulit. Umumnya terjadi pada usia remaja yang merupakan puncak pubertas (Wasitaatmadja,1997).

Krim adalah sedian setengah padat yang menunjukkan sifat aliran pseudoplastik yang mempunyai “nilai yield” yang kecil yang tidak mengalir dibawah pengaruh gravitasi. Penambahan sejumlah kecil gaya akan menghasilkan aliran dengan segera pada krim yang dioleskan pada kulit, daya alir semakin meningkat dan dapat mendekati aliran losio (Martin,1971).

PEMBAHASAN

Setelah dilakukan pembuatan tiga formula, dilakukan pengujian kestabilan berdasarkan parameter pada kondisi sebelum dan sesudah penyimpanan dipercepat :

1. Pengujian Organoleptik

Dari ketiga formula krim antijerawat dari minyak cengkeh sebelum dan sesudah kondisi di paksakan yang menggunkan variasi konsentrasi yaitu 0,75%, 1,5% dan 3% tidak memperlihatkan adanya perubahan baik dari segi warna , bau maupun konsistensi sediaan, sehingga dikatakan ketiga formula stabil secara fisik.

2. Pengujian tipe Emulsi

Menggunakan multiseter yang diketahui ketiga formula dapat menghantarkan arus listrik yang dilaht dari jarum voltimeter yang menandakan tipe emulsi m/a. Tidak ada perubahan sebelum dan sesudah kondisi di paksakan.

3. Pengukuran pH

dari ketiga formula mengalami kenaikan pH setelah kondisi di paksakan, yaitu sebelum stress condisi pH berkisar 4 setelah di stres kondisi mengalami kenaikan pH yaitu 5. Masih dalam range kulit yaitu 4,2-6,2

4. Pengamatan Tetes terdispersi

Formula II dan II memiliki tetes terdispersi yang lebih halus dan memiliki ukuran partikel yang lebih baik di banding formula I

5. Pengukuran Volume Krimming

Pengamatan volume krimming selama 10 siklus setelah kondisi di paksakan tidak ada menunjukkan adanya krimming dari ketiga formula tersebut.

6. Pengukuran Viskositas

Pengukuran menggunakan viskometer Brookvield pada spindle 6 dengan kecepatan 50 putaran per menit (rpm) sebanyak 3 kali replikasi. Dari data dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) terhadap kondisi sebelum dan sesudah kondisi dipercepat tidak memperlihatkan perbedaan yang sangat nyata

7. Pengukuran nilai Yield

Dari hasil analisa nilai yield secara statistik secara RAK pada ketiga formula diperoleh bahwa pada formula III dengan konsentrasi 3% minyak cengkeh memiliki kestabilan yang optimal karena memiliki nilai yield yang kecil

8. Efektivitas sediaan

Pengujian efektivitas dilakukan dengan metode difusi agar  menggunakan medium FTM (Fluid Thioglikolat Medium) yang di inkubasi anaeroba pada suhu 37 C 1x 48 jam di inkubator. Dari ketiga sedian memperlihatkan adanya zona hambat namun zona hambat paling besar di perlihatkan oleh formula III dengan konsentrasi minyak cengkeh paling tinggi yaitu 3%.

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Kesimpulan yang diperoleh dari hasil penelitian yaitu formula yang memiliki kestabilan yang paling optimal dan paling efektiv adalah formula III yang menggunakan konsentrasi minyak cengkeh sebesar 3%  serta ketiga formula yaitu formula I, II dan III dapat menghambat bakteri Propionibacterium acne dan daya hambat paling besar ada pada formula III.

B. saran

Disarankan untuk Melakukan penelitian dari minyak cengkeh (Oleum caryphilly) dengan memformulasikan sediaan topikal lain dan melakukan pengujian terhadap bakteri lain yangberpotensi menyebabkan jerawat.

DAFTAR PUSTAKA

Beuchat,L.R.2000. Control of Foodborne Pathogens and Spoilage Microorganisms by Naturally Occuring Antimicrobials.In C.Raton,FL:CRC Press.pp.149-169

Cassy,H.K.,Jerret, A.R., Osborn, C.N., &Bremer, P. 2003. A Novel Method for the reduction of Numbers of Listeria Monocytogenesis Cells by Freezing in Combination with an Essential Oil in Bacteriogical Media.J. of Food Protection,66,390-396

Martin, W., 1971. Dispensing of Medication 7th edition. Marck Publishing company : USA.

S. Luangnarummitchais. Lamlertho dan W.Tiyaboonchai. 2007. Aktivitas Antimikroba Minyak atsiri Terhadap Lima starin dari Propionibacterium Acnes. Fakultas Ilmu Farmasi. Universitas Narasuan, Phitsanulok, Thailand.

Smith-Palmer, A., Steward, J., & Fyfe, L. (1998). Antimicrobial Properties of Plant Essential Oil adn Esseneces Againest Five Important Food-borne Pathogens. Letters in Aplied Microbiology (26) : 118-122.

Tinggalkan komentar